Senin, 09 Juli 2012

Teori Tentang Lipid


            Pine(1988), menyatakan bahwa lipid merupakan senyawa yang dapat disarikan dari sel dan jaringan oleh pelarut tak polar. Bahan lipid yang paling banyak terdapat dalam jasad hidup adalah turunan gliserol. Lemak dan minyak merupakan triester gliserol atau triasil gliserol (trigliserida). Fosfolida/fosfolipid adalah campuran ester gliserol yang satu gugus hidroksil dari gliserolnya diesterkan dengan pengalam asam fosfat.
            Harper(1988), menyatakan bahwa lipid adalah senyawa biologi yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri dari gugus non polar sehingga akibat sifatnya, mereka mudah larut dalam pelarut non polar dan relatif tidak larut dalam air. Beberapa lipid berfungsi sebgai energi, lainnya seperti komponen membran atau sebagai prekrusor hormon dan lainnya dan berfungsi pada berbagai peranan khusus. Sifat non polar lipid sangat penting diibandingkan banyak fungi lainnya tetapi mempunyai masalah khusus untuk transpornya diseluruh tubuh.
            Lakitan(1993), menyatakan bahwa seperti halnya karbohidrat, lipid juga tersusun dari atom-atom, karbon, hidrogen, dan oksigen, tetapi lemak selalu memiliki porsi hidrogen yang lebih banyak dibanding pada molekul karbohidrat. Selain itu, untuk satuan bobot yang sama energi yang terkandung dalam molekul lipid lebih dari 2 kali lipat yang terkandung dalam karbohidrat. Lemak disintesis dari gliserol dan asam-asam lemak. Didalam sel gliserol disintesis dari glukosa. Asam lemak yang paling sederhana adalah asam nukleat, gugus hidroksil (COOH) merupakan ciri dari molekul asam-asam organik.
            Toha(2001), menyatakan bahwa lipid merupakan senyawa organik yang tidak larut dalam air tetapi dapat diekstrasi dengan pelarut nonpolar seperti chloroform, eter dan benzena. Senyawa-senyawa lipid tidak mempunyai rumus struktur yang sama dan sifat kimia serta biologamnya bervariasi.
            Page (1997), menyatakan bahwa istilah lipid menunjukkan ke zat-zat yang dapt diekstraksi dari materi hidup dengan menggunakan pelarut hidrokarbon seperti Ligranin, benzena, etil eter atau kloroform, protein karbohidrat dan asam nukleat pada dasarnya tidak larut dalam pelarut-pelarut non polar ini.

Tinjauan Pustaka :
Harper. 1998. Buku Kedokteran EGC. Jakarta: Diane S. Colby.
Lakitan, Benyamin. 1993. Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Page, David. S. 1997. Prinsip-Prinsip Biokimia. Jakarta: Erlangga.
Pine, Stanley. H, dkk. 1988. Kimia Organik 2. Bandung: ITB
Toha, Abdul Hamid A. Biokimia Metabolisme Biomolekul. Bandung: Alfa Beta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar