Yazid(2006),
menyatakan bahwa enzim adalah golongan protein yang paling banyak terdapat
dalam sel hidup, sekarang kira-kira lebih dari 2000 enzim telah
teridentifikasi, yang masing-masing berfungsi sebagai katalisator reaksi kimia dalam
sel hidup. Sintesis enzim terjadi didalam sel dan sebagian besar enzim dapat di
peroleh dengan ekstraksi dari jaringan tanpa merusak fungsinya. Sebagai
katalisator, enzim berbeda dengan katalisator organik dan anorganik sederhana
yang umumnya dapat mengatalis berbagai reaksi kimia.
Colby(1988),
menyatakan bahwa kinematika enzim adalah ilmu mengenai sifat kecepatan reaksi
yang dikatalis enzim. Pengukuran kinematika merupakan alat biokimia yang sangat
berguna karena memungkinkan kita memperkirakan konsentrasi enzim dalam contoh
biologik dan membandingkan aktivitas kataliknya dengan enzim lain. Pengukuran
kinetik juga cara yang secara kuantitatif dapat menjelaskan efek racun atau
obat terhadap aktivitas enzim. Kecepatan reaksi ezimatik sebagian diatur oleh
konsentrasi enzim dan konsentrasi substratnya.
Lehninger(1988),
menyatakan bahwa enzim adalah unti fungsional dari metabolisme sel. Bekerja
pada urut-urutan yang teratur enzim mengkatalis ratusan reaksi terhadap yang
menguraikan molekul nutrien, reaksi yang menyimpan yang mengubah energi
kimiawi, dan yang membuat makromolekul sel dai prekrusor sederhana. Diantara
enzim yang berpartisipasi didslam metabolisme, terdapat sekelompok khusus yang
dikenal sebagai enzim pengatur, yang dapat mengenali berbagai isyarat metabolik
dan mengubah kecepatan kataliknya sesuai dengan isyarat yang diterima. Melalui
aktivitasnya, sistem enzim terkoordinasi dengan baik, menghasilkan suatu
hubungan yang harmonis diantara sejumlah aktivitas matabolik yang berbeda yang
diperlukan untuk menunjang ekhidupann.
Martoharsono(1975),
menyatakan bahwa enzim adalah protein yang khusus disintesis oleh sel hidup
untuk mengatalis reaksi yang berlangsung didalamnya. Oleh karena itu banyak
sekali maka biokatalisator yang dibentuk jumlah maupun jenisnya tak terhitung
banyaknya. Kata enzim berasal dari “enzyme” yang berarti dalam ragi (yeast)
mulai dipakai sejak tahun 1877. Sebelum itu telah dikenal diatase.
Girindra
(1986), menyatakan bahwa enzim adalah suatu kelompok protein yang berperan
sangat penting dalam proses aktivitas biologis. Enzim ini berfungsi sebagai
katalisator dalam sel dan sifatnya sangat khas. Dalam jumlah yang sangat kecil,
enzim dapat mengatur reaksi tertentu sehingga dalam keadaan normal tidak
terjadi penyimpangan-penyimpangan hasil reaksinya. Enzim ini akan kehilangan
aktivitasnya akibat panas, asam atau basa kuat, pelarut organik atau apa saja
yang menyebabkan denaturasi protein. Enzim dikatakan mempunyai sifat yang khas
karena hanya bekerja pada substrat tertentu dan bentuk reaksi tertentu. Mmisalnya
enzim urease, substratnya adalah urea dan bentuk reaksinya ialah mengubah
substrat menjadi amonia dan karbondioksida.
Daftar Pustaka
Colby, Diane S. 1988. Ringkasan Biokimia Harper. Jakarta : EGC
Penerbit Buku Kedokteran.
Girinda, aisjah. 1986. Biokimia I. Jakarta : PT Grameia Utama.
Lehninger. 1988. Dasar-dasar Biokimia Jilid I. Jakarta :
Erlangga.
Martoharsono, Ssuharsono. 1975. Biokimia Jilid I. Yogyakara : UGM Press.
Yazid, Estien. 2006. Petunjuk Praktikum Biokimia untuk
Mahasiswa. Yogyakarta : Cv. Andi Offset.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar