Senin, 09 Juli 2012

Teori Tentang Enzim



            Yazid(2006), menyatakan bahwa enzim adalah golongan protein yang paling banyak terdapat dalam sel hidup, sekarang kira-kira lebih dari 2000 enzim telah teridentifikasi, yang masing-masing berfungsi sebagai katalisator reaksi kimia dalam sel hidup. Sintesis enzim terjadi didalam sel dan sebagian besar enzim dapat di peroleh dengan ekstraksi dari jaringan tanpa merusak fungsinya. Sebagai katalisator, enzim berbeda dengan katalisator organik dan anorganik sederhana yang umumnya dapat mengatalis berbagai reaksi kimia.
            Colby(1988), menyatakan bahwa kinematika enzim adalah ilmu mengenai sifat kecepatan reaksi yang dikatalis enzim. Pengukuran kinematika merupakan alat biokimia yang sangat berguna karena memungkinkan kita memperkirakan konsentrasi enzim dalam contoh biologik dan membandingkan aktivitas kataliknya dengan enzim lain. Pengukuran kinetik juga cara yang secara kuantitatif dapat menjelaskan efek racun atau obat terhadap aktivitas enzim. Kecepatan reaksi ezimatik sebagian diatur oleh konsentrasi enzim dan konsentrasi substratnya.
            Lehninger(1988), menyatakan bahwa enzim adalah unti fungsional dari metabolisme sel. Bekerja pada urut-urutan yang teratur enzim mengkatalis ratusan reaksi terhadap yang menguraikan molekul nutrien, reaksi yang menyimpan yang mengubah energi kimiawi, dan yang membuat makromolekul sel dai prekrusor sederhana. Diantara enzim yang berpartisipasi didslam metabolisme, terdapat sekelompok khusus yang dikenal sebagai enzim pengatur, yang dapat mengenali berbagai isyarat metabolik dan mengubah kecepatan kataliknya sesuai dengan isyarat yang diterima. Melalui aktivitasnya, sistem enzim terkoordinasi dengan baik, menghasilkan suatu hubungan yang harmonis diantara sejumlah aktivitas matabolik yang berbeda yang diperlukan untuk menunjang ekhidupann.
            Martoharsono(1975), menyatakan bahwa enzim adalah protein yang khusus disintesis oleh sel hidup untuk mengatalis reaksi yang berlangsung didalamnya. Oleh karena itu banyak sekali maka biokatalisator yang dibentuk jumlah maupun jenisnya tak terhitung banyaknya. Kata enzim berasal dari “enzyme” yang berarti dalam ragi (yeast) mulai dipakai sejak tahun 1877. Sebelum itu telah dikenal diatase.
            Girindra (1986), menyatakan bahwa enzim adalah suatu kelompok protein yang berperan sangat penting dalam proses aktivitas biologis. Enzim ini berfungsi sebagai katalisator dalam sel dan sifatnya sangat khas. Dalam jumlah yang sangat kecil, enzim dapat mengatur reaksi tertentu sehingga dalam keadaan normal tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan hasil reaksinya. Enzim ini akan kehilangan aktivitasnya akibat panas, asam atau basa kuat, pelarut organik atau apa saja yang menyebabkan denaturasi protein. Enzim dikatakan mempunyai sifat yang khas karena hanya bekerja pada substrat tertentu dan bentuk reaksi tertentu. Mmisalnya enzim urease, substratnya adalah urea dan bentuk reaksinya ialah mengubah substrat menjadi amonia dan karbondioksida.

Daftar Pustaka
Colby, Diane S. 1988. Ringkasan Biokimia Harper. Jakarta : EGC Penerbit Buku Kedokteran.
Girinda, aisjah. 1986. Biokimia I. Jakarta : PT Grameia Utama.
Lehninger. 1988. Dasar-dasar Biokimia Jilid I. Jakarta : Erlangga.
Martoharsono, Ssuharsono. 1975. Biokimia Jilid I. Yogyakara : UGM Press.
Yazid, Estien. 2006. Petunjuk Praktikum Biokimia untuk Mahasiswa. Yogyakarta : Cv. Andi Offset.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar