Senin, 09 Juli 2012

Teori tentang Air Susu dan Vitamin


            Beck(1993), menyatakan bahwa susu adalah salah satu makanan yang bergizi. Konsistem yang diberikan protein terutama kasein dan laktatbumin. Protein susu memberikan enzim-enzim esensial dengan perbandingan yang tepat bagi penggunaan jaringan tubuh. Selain itu, air susu adalah bahan-bahan alami yang sempurna dan sebagian besar zat gizi esensial ada didalam tubuh, yaitu protein yang bernilai tinggi, kalsium, vitamin A dan thamin (Vitamin B1).susu merupakan sumber kalsium tinggi, dimana lakrtosa dari dalam air susu membentuk absorbsi susu didalam saluran pencernan.
            Widjaya(2002), menyatakan bahwa protein susu mengandung beta laktaglubin yang dapat yang dapat menyebabkan alergi pada susu bayi. Alergi itu dapat menyebabkan kerusakan lendir dan usus yang berakibat diare, usus mengalami pendarahan. Kandungan lemak ASI lebih mudah diserap dan dicerna oleh usus dan mengandung asam lemak asensial yang dapat dibuat sendiri oleh tubuh. Kendungan yang  terdapat pada susu yaitu laktosa dan gula susu. Gula ini terdiri atas 1 molekul glukosa dan 1 molekul galaktosa. Susu sapi kira0kira mengandung 4-5% laktosa, sedangkan air susu manusia/ ASI kira-kira mengandung 6-7% Laktosa.
            Andrawulan(1992), menyatakan bahwa vitamin adalah senyawa-senyawa organik yang dibutuhkan untuk pertumbuhan normal dan mempertahankan hidup seperti hewan dan juga manusia yang secra alami tidak mampu mensintesis senyawa. Senyawa tersebut disintesis melalui proses anabolisme yang tidak tergantung faktor lingkungan kecuali udara. Senyawa-senyawa tersebut diperlukan dan efektif dalam jumleh sedikit. Senyawaini tidak menghasilkan energi dan tidak digunakan sebagai unit pembangun struktur tubuh organisme, tetapi sangat penting untuk transformasi energi dan pengaturan metabolisme tubuh. Vitamin tidak termasuk dalam kelompok karbohidrat, protein, lemak dan air, sehingga hanya dalam jumlah sedikit tubuh memerlukan vitamin.
            Lehninger(1988), menyatakan bahwa vitamin adalah mikronutrien organik esensial, karena vitamin dibutuhkan pada diet manusia danya dalam jumlah miligram atau makrogram per hari, maka vitamin disebut mikronutrien. Istilah ini digunakan untu membedakannya dari makronutrien seperti karbohidrat, protein, lemak yang dibutuhkan pada diet manusia dalam jumlah besar, yaitu ratusan atau sedikitnya lusinan garam per hari. Makronutrien dibutuhkan dalam jumlah besar untuk menyediakan energi dan menghasilkan prekrusor organik berbagai komponen tubuh.
            Poedjiadi(1994), menyatakan bahwa vitamin adalah senyawa-senyawa organik tertentu yang diperlukan tubuh dalam jumlah kecil didalam diet seseorang, tetapi esensial untuk reaksi metabolisme dalam sel dan paliing untuk melangsungkan pertubuhan normal serta memelihara kesehatan. Vitamin berfungsi untuk berada dalam sistem enzim yang berperan dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Kebanyakan vitamin-vitamin ini tidak dapat di sintesis oleh tubuh. Beberapa diantaranya masih dapat dibentuk oleh tubuh, namun ketepatan pembentukannya sangat kecil. Sehingga jumlah yang terbentuk tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh.
Tinjauan Pustaka :
Andrawulan, Nuri. 1992. Kimia Vitamin. Jakarta: CV Rajawali.
Beck, Marry E. 1993. Ilmu Gizi dan Diet. Yogyakarta: Adiyata.
Lehninger. 1988. Dasar-Dasar Biokimia Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI Press.
Widjaya. 2002 Ilmu Pangan dan Gizi.  Jakarta: Erlangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar