Jamin
(1989), menyatakan bahwa defisit air berlangsung mempengaruhi pertumbuhan
vegetatif tanaman. Proses ini pada sel tanaman ditentukan oleh tekanan turgor. Hilangnya
turgiditas dapat menghentikan pertumbuhan sel (penggandaan dan pembesaran) yang
akibatnya pertumbuhan tanaman terhambat. Supaya tanaman dapat tumbuh dengan
berhasil pada suatu lingkungan tertentu, maka lingkungan harus mampu menyediakan
berbagai keperluan untuk pertumbuhan dan untuk melakukan daur hidupnya.
Gardiner
(1991), menyatakan bahwa pertumbuhan dan perkembangan tanaman merupakan proses
yang penting dalam kehidupan dan perkembangbiakkan suatu spesies. Pertumbuhan dan
perkembangan berlangsung secara terus menerus sepanjang daur hidup bergantung
dan tersedianya sistem hasil asimilasi, hormon, dan substansi pertumbuhan
lainnya serta lingkungan yang mendukung. Ada 2 faktor yang mempengaruhi
tumbuhan yaitu faktor eksternal yang berupa a) iklim : cahaya, temperatur, air,
angin, dan unsur hara. b) edafik : tekstur, struktur, bahan organik, pH, dll.c)
Biologis : gulma, serangga, dll. Yang kedua faktor internal, yaitu respirasi,
hasil asimilasi, aktivitas enzim, dll.
Heddy
(1997), menyatakan bahwa keadaan lingkungan yang bervariasi dari suatu tempat
ke tempat yang lain dan kebutuhan tanaman akan keadaan lingkungan yang khusus
mengakibatkan keragaman jenis tanaman yang berkembang dapat terjadi menurut
perbedaan tempat. Sebagian contoh tanaman yang bberkembang di daerah subtropis,
keragaman lingkungan tidak hanya terdapat diantara tempat, tetapi dapat juga
terjadi pada tempat yang sama dengan perbedaan waktu sehingga tidak heran bila
jenis tanaman yang berkembang ditempat yang berbeda dengan perbedaan waktu.
Suwarsono
(1989), menyatakan bahwa cahaya merupakan perangsang utama dalam hidup
tumbuhan. Beberapa respon tumbuhan terhadap interaksi cahaya yang berbeda-beda
adalah dilakukan oleh auksin dan efeknya timbul karena berkurangnya efektivitas
auksin pada keadaan cahaya terik. Tumbuhan yang tumbuh delam gelap atau cahaya
lemah akan mempunyai batang yang panjang dengan ruas yang lebih panjang dan
lebih besar dari tumbuhan yang mendapatkan cahaya matahari penuh dan daun lebih
kecil daripada daun yang terlindung.
Hasan
(1997), menyatakan bahwa hampir seluruh energi panas (kalor) berasal dari
matahari. Suhu meningkatkan perkembangan tanaman sebagai batas tertentu. Hubungan
suhu dengan pertumbuhan tanaman menunjukkan hubungan linier sampai batas
tertentu. Setelah mencapai maksimum hubungan kedua variabel itu menunjukkan
parabolik. Pada suhu rendah kebanyakan tanaman mengakibatkan rusaknya batang,
daun muda, tunas, bungan dan buah. Besarnya kerusakan organ atau jaringan
tanaman akibat suhu rendah tergantung keadaan air.
Tinjauan Pustaka :
Garrdiner. 1991. Holtikura Aspek Budaya. Jakarta : UI
Press.
Hasan, Basri. 199. Ekologi Tanaman. Jakarta : CV Rajawali.
Heddy, Suwarsono. 1997. Ekofisiologi Pertanaman. Bandung : Sinar
Batu.
Jamin. 1989. Ekologi Tanaman. Jakarta : CV Rajawali.
Suwarsono. 1989. Ekologi
Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.